Prinsip Pengukuran Neutron Logging
Prinsip dasar dari Neutron Logging adalah mendeteksi kandungan atom hidrogen yang terdapat dalam formasi batuan dengan menembakan atom neutron ke formasi dengan energi yang tinggi. Neutron adalah suatu partikel listrik netral yang mempunyai massa hampir sama dengan atom hidrogen. Partikel-partikel neutron memancar menembus formasi dan bertumbukan dengan material formasi, akibat dari tumbukan tersebut neutron akan kehilangan energi. Energi yang hilang saat benturan dengan atom di dalam formasi batuan disebut sebagai porositas formasi (𝜑𝑁). Hilangnya energi paling besar bila neutron bertumbukan dengan sesuatu yang mempunyai massa sama atau hampir sama, contohnya atom hidrogen. Dengan demikian besarnya energi neutron yang hilang hampir semuanya tergantung banyaknya jumlah atom hidrogen dalam formasi.
Respon Log Neutron(Malcolm Rider, 2002) |
Kandungan
air akan memperbesar harga porositas neutron. Jika pori-pori didominasi oleh
minyak dan air harga porositas neutron kecil. Apabila formasi terisi oleh gas,
maka nilai log netron kecil mendekati batuan sangat kompak (2–6%), karena
konsentrasi atom hidrogen pada gas lebih kecil daripada minyak dan air. Batuan yang kompak dimana porositas mendekati
nol akan menurunkan harga neutron. Lapisan serpih mempunyai porositas besar
antara 30–50% dalam kurva log, tetapi permeabilitas mendekati nol. Pengaruh
serpih dalam lapisan permeabel akan memperbesar harga porositas neutron.
Kandungan air asin atau air tawar dalam batuan akan memperbesar harga porositas
neutron. Kurva log neutron ini tidak dapat untuk korelasi karena tidak mewakili
litologi suatu batuan.
Log neutron dalam perekamannya langsung menunjukkan porositas batuan dengan menggunakan standar matrik batugamping. Untuk batuan selain batugamping, harga porositasnya dinyatakan dalam porositas neutron atau porositas formasi (𝜑𝑁). Untuk mendapatkan harga porositas sebenarnya harus digunakan gabungan kurva log yang lain seperti log densitas (D).